MANAJEMEN MUTU PEKERJAAN PENGELASAN
MANAJEMEN MUTU PEKERJAAN PENGELASAN – Yogyakarta
Yogyakarta | 18 – 21 Oktober 2011 | IDR 7.500.000 per peserta – non residential
Yogyakarta | 6 – 9 Desember 2011 | IDR 7.500.000 per peserta – non residential
DESKRIPSI
Pengelasan adalah pekerjaan penyambungan dua buah logam dengan cara peleburan (fusi) dan menambahi atau tidak menambahi isian (filler) pada jalur penyambungan serta dengan menggunakan tekanan atau tidak menggunakan tekanan. Pengelasan banyak dilakukan pada konstuksi bangunan, baik bangunan permesinan dan atau bangunan sipil. Pembuatan tangki-tangki penampung memerlukan pengelasan ketika menyambung plat-plat baja yang digunakan pada konstruksi dinding tangki, dasar tangki dan atap tangki. Demikian pula pembuatan konstruksi kuda-kuda pada atap sebuah bangunan juga membutuhkan pekerjaan las. Selain digunakan untuk pekerjaan penyambungan konstruksi yang baru, sering pula pekerjaan pengelasan dilakukan untuk memperbaiki komponen mesin misalnya menyambung kembali poros yang patah, memperbaiki body mesin yang retak dan lain sebagainya. Mutu pekerjaan pengelasan sangat tergantung dari proses dan peralatan pengelasan, sifat-sifat fisis dan mekanis logam yang dilas, konstruksi dan desain sambungan las serta personil pengelasan.
Karena keterbatasan, banyak pekerjaan yang didalmnya terdapat pekerjaan pengelasan terpaksa dikerjakan oleh pihak lain (dikontrakan). Pada kasus ini kontraktor, selaku pelaksana pekerjaan, wajib melakukan dokumentasi tentang pekerjaan pengelasan itu sehingga pengendalian mutu pekerjaan pengelasan dapat dirunut dari awal sampai akhir. Dokumen mutu pekerjaan pengelasan harus diawali dari saat sebelum pengelasan, saat pengelasan dilaksanakan dan sesudah pengelasan selesai dilakukan. Dokumen itu harus diketahui dan diperiksa kebenarannya oleh pemberi kerja.
Sebelum pengelasan harus diketahui secara pasti jenis logam yang akan dilas, prakiraan tegangan yang terjadi pada sambungan las, bentuk sambungan, dokumen sertifikasi personil (welder, welder inspector dan welding engineer), Welding Specification Procedure (WPS) dan lain-lain yang terkait. Selama pengelasan harus dipastikan proses dan peralatan sesuai WPS sementara setelah pengelasan selesai harus dipastikan jenis pemeriksaan yang telah dilakukan (Visual Test, X-ray, Ultrasonic Sound, Magnetic Test dll). Semua itu harus terdokumentasi dengan baik sehingga pemberi kerja dapat memastikan mutu pekerjaan las telah dilaksanakan dengan baik dari awal sampai akhir proses pengelasan.
TUJUAN
Kursus ini akan membahas : Proses dan Peralatan Pengelasan, Sifat Fisis dan Mekanis Logam Pada Pengelasan, Konstruksi dan Desain Sambungan Las, Inspeksi Pekerjaan Pengelasan (Destructive Test dan Non Destructive Test) dan Manajemen Mutu Pekerjaan Pengelasan.
MATERI
Teori meliputi :
- Proses dan Peralatan Pengelasan
- Sifat Fisis dan Mekanis Logam Pada Pengelasan
- Konstruksi dan Desain Sambungan Las
- Inspeksi Pekerjaan Pengelasan
- Manajemen Mutu Pekerjaan Pengelasan
Praktek Meliputi :
- Membahas jenis logam berdasarkan pengujian spectrography (siswa tidak melakukan pengujian sendiri, hasil uji disuplai dari pihak luar)
- Menghitung tegangan pada jalur las
- Menetapkan jenis kawat las
- Menetapkan proses dan peralatan
- Memperkirakan kemungkinan terjadinya cacat las
- Menetapkan jenis inspeksi mutu las
PESERTA
Personil Teknik dengan pendidikan terakhir minimal D3.
METHOD
- Pembahasan Teori di kelas : 3 hari
- Praktek Pengelasan : 1 hari
INSTRUKTUR
Ir. Y. Agus Jayatun, MT
WAKTU dan TEMPAT
- 18 – 21 Oktober 2011
- 6 – 9 Desember 2011
- Yogyakarta
INVESTASI
- IDR 7.500.000 per peserta – non residential
- IDR 7.000.000 per peserta untuk pengiriman 2 peserta atau lebih dari perusahaan yang sama (non resedential)
- Running class: min. 3 peserta
FASILITAS
- Training module (hard & softcopy)
- Training kit (tas seminar atau backpack)
- 2x coffee break, 1x lunch
- Souvenir
- Sertifikat
- Training Photo
- Picking-up service dari Bandara/Stasiun KA ke hotel (min. 2 orang peserta dari perusahaan yang sama)